Judul diatas sengaja saya buat demikian karena dunia sedang menghadapi krisis finansial dan banyaknya calon tenaga kerja yang sedang antri mencari pekerjaan.
Pada tanggal 5 Maret 2009 yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk memberi presentasi perusahaan pada forum Bursa Karir 2009 diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Hadir bersama saya salah seorang Senior Manager PT. Unilever Indonesia ibu Sri Yulianti (Yuli).
Untuk presentasi ini kami telah membagi tugas. Ibu Yuli menjelaskan tentang Unilever sebagai Global Company dan Unilever Indonesia secara khusus. Saya sendiri mendapat tugas menjelaskan topik rekrutmen dan bagaimana seorang kandidat seharusnya mempersiapkan diri agar berhasil dalam proses melamar kerja.
Peserta yang hadir cukup banyak. Sejauh pengamatan saya semua kursi di ruang presentasi terisi penuh dan beberapa peserta bahkan berdiri untuk ikut mendengarkan baik dalam sesi presentasi maupun tanya jawab. Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Unilever lainnya yang juga hadir pada kesempatan tersebut dan ikut membantu terselenggaranya presentasi dengan baik yakni: Ibu Candrika Atisundara (Ika), Bapak Agus Swandono, dan Ibu Ratri Witjaksono.
Berikut adalah beberapa pertanyaan terpilih dari para peserta yang saya tuliskan ulang dan ulas secara lebih mendalam dari sudut pandang seorang recruiter. Semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari kerja atau mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Kandidat seperti apa yang dicari oleh Perusahaan seperti Unilever?
Unilever mencari kandidat yang memiliki kombinasi lengkap mulai dari komitmen dalam menjalankan tugas, menunjukkan energi dan antusiasme dalam pekerjaan, kreatif, dan dapat bekerjasama untuk mencapai sebuah tujuan. Disamping itu seseorang harus memiliki integritas pribadi dan menetapkan standar profesional yang tinggi dalam bekerja.
Mengutip website Unilever global di www.unilever.com, kandidat yang dibutuhkan adalah seseorang yang memiliki “true combination” sebagai berikut:
- Intelligence
- Common sense
- Maturity
- Sensitivity towards others
- High level of communication skills
- Energy and commitment to the task at hand
Secara umum hampir semua perusahaan akan mencari kandidat yang menguasai keahlian di bidang keilmuannya ditambah skill-skill penunjang di dunia kerja seperti komunikasi, kemampuan memimpin dan dipimpin, mampu beradaptasi, serta memiliki keinginan untuk maju.
Bagaimana tingkat persaingan dalam proses rekrutmen sekarang ini?
Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini jauh lebih banyak pencari kerja ketimbang perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, tingkat persaingan relatif semakin tinggi. Walaupun demikian, ternyata bagi perusahaan juga tidak mudah menemukan kandidat yang tepat meskipun sangat banyak calon yang tersedia. Ada hal yang menarik di sini, banyak pelamar kesulitan mendapat pekerjaan. Sementara banyak perusahaan juga kesulitan mencari kandidat yang tepat ditengah banyaknya pelamar yang tersedia di pasar kerja.
Sebuah perusahaan besar dapat menerima ribuan lamaran sepanjang tahun dan mungkin hanya puluhan saja yang akan diterima. Dengan demikian, seorang pelamar harus bisa menunjukkan dirinya lebih baik dan lebih tepat dibandingkan pelamar lainnya. Seringkali antar pelamar yang satu dengan yang lain tidak dapat menunjukkan kelebihan khusus yang dimilikinya sehingga mereka menjadi pilihan belakangan untuk direkrut.
Apa kelemahan lulusan kita saat ini?
Jika berbicara kelemahan, maka satu hal yang menjadi catatan adalah kemampuan berkomunikasi dengan baik. Seorang lulusan dengan nilai hampir sempurna dan memiliki potensi tinggi tidak selalu bisa berkomunikasi dengan baik. Ada yang mengalami kesulitan menjelaskan apa-apa yang diketahuinya, dirasakannya dan diinginkannya secara gamblang dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
Dengan demikian, potensi yang dimiliki seorang pelamar menjadi tertutupi dan tidak kelihatan. Nantinya dalam dunia kerja yang sesungguhnya, kemampuan komunikasi akan banyak membantu karena seringkali sebuah pekerjaan harus dikerjakan bersama oleh orang yang berbeda-beda dan saling terhubung satu sama lain. Kesulitan berkomunikasi akan menjadi penghambat yang serius.
Hal lain adalah kurangnya pengetahuan dasar atas bidang yang dipelajari pada masa kuliah. Seorang lulusan teknik mesin seharusnya bisa menjelaskan dasar-dasar ilmu mekanika di luar kepala. Sama halnya seorang lulusan ekonomi seharusnya juga mampu menjelaskan dasar-dasar dari bidang ekonomi yang dipelajarinya. Nah, banyak lulusan kita yang kadangkala tersandung di bagian ini. Dengan alasan “Wah saya sudah lupa, materi itu saya pelajari ketika tingkat satu dulu.”
Jika hal-hal yang dasar saja sudah tidak dikuasai, bagaimana dengan yang lebih kompleks?
Bagaimana Mempersiapkan Lamaran Kerja yang Baik?
Lamaran kerja yang baik akan berisi seluruh dokumen pribadi yang relevan seperti surat lamaran, ijazah, kursus dan pelatihan yang pernah diikuti, piagam atau penghargaan yang pernah diterima serta yang paling penting adalah Curriculum Vitae (CV).
Menulis CV yang baik akan memberi keuntungan tersendiri bagi seorang pelamar. Bayangkan jika sebuah perusahaan menerima ribuan lamaran sekaligus. Akan banyak sekali yang tersingkir hanya gara-gara kurang mampu mengekspresikan diri dengan baik dalam CV sehingga perekrut gagal mengenali sisi unik dan potensi dari calon tersebut. Kandidat yang sebenarnya berkualitas bisa dengan mudah gagal hanya gara-gara perekrut tidak bisa melihat alasan mengapa harus memanggil orang tersebut untuk proses seleksi berikutnya.
CV yang baik harus dapat memberikan gambaran lengkap tentang diri Anda. Dapat menunjukkan potensi yang dimiliki, prestasi dan kinerja di masa yang lalu, serta memberi gambaran apa yang bisa diberikan dan dilakukan bagi organisasi yang merekrut Anda di masa depan.
CV yang baik selalu ditulis singkat, padat dan relevan dengan organisasi atau perusahaan yang dituju. CV yang baik tidak terlalu singkat sehingga orang yang membaca tidak bisa mengenal siapa Anda. CV yang baik juga tidak terlalu panjang sehingga perekrut menjadi bosan membacanya dan kesulitan menemukan informasi penting di dalamnya. Sebagai rule of thumb, 2 lembar cukup atau maksimal 3 lembar jika memang ada hal-hal penting dan relevan yang perlu ditulis untuk memperjelas siapa diri Anda.
Relevansi sangat penting bagi sebuah CV karena mewakili diri Anda sebagai pribadi. Karenanya, saya tidak menganjurkan seseorang membuat suatu CV lantas menggunakannya untuk melamar ke berbagai perusahaan pada industri yang berbeda-beda. Saya menyarankan untuk menulis CV secara khusus sesuai posisi yang Anda harapkan dan perusahaan yang dituju. Dengan demikian CV akan fokus dan Anda bisa mengelaborasi lebih baik aspek-aspek yang memang dibutuhkan oleh perusahaan yang ingin Anda masuki serta menghilangkan hal-hal yang tidak relevan atau kurang penting untuk diketahui perusahaan tersebut. Dengan demikian Anda dapat membuat CV yang pas namun tetap singkat. Tips menulis CV ini akan saya coba tuangkan dalam posting berikutnya.
Bagaimana menunjukkan kekhususan diri kita dalam sebuah CV?
Saya paling sering membaca CV generic yang berisi biodata, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan selesai. Benar bahwa informasi tadi penting. Namun jauh lebih penting adalah bagaimana menunjukkan kekhususan dan keunikan diri Anda dalam CV sehingga seorang perekrut akan berkata “Aha, inilah orang yang sedang saya cari-cari!”
Informasi generic tadi bisa Anda kembangkan dengan informasi khusus diri Anda. Misalkan ketika SMU Anda pernah menjadi duta budaya, tulislah sedikit tentang itu, maka akan menjadi nilai tambah. Contoh lain ketika kuliah Anda sangat aktif dalam olahraga dan memiliki prestasi di sana, tulislah bagian-bagian yang relevan menceritakan pencapaian tersebut. Misalkan Anda pernah punya pengalaman dalam Karang Taruna dan melatih kepemimpinan di sana, ceritakan dan sampaikan kontribusi Anda di sana. Termasuk jika memiliki hobby yang unik dan bermanfaat, Anda bisa menjelaskan hobby tersebut apalagi jika berhubungan dengan pekerjaan yang Anda tuju.
Ingat, seorang perekrut yang membaca CV Anda juga manusia dan mereka ingin mengetahui sisi-sisi unik diri Anda asalkan tidak diceritakan secara berlebihan. Dengan membuat CV yang baik setidaknya membantu Anda lulus dalam tahapan seleksi paling awal, seleksi administratif. Jangan sampai Anda gagal hanya gara-gara dari dokumen yang Anda kirimkan, perekrut sudah tidak tertarik dengan Anda.
Saya selalu lulus dalam tes awal, namun seringkali gagal dalam wawancara. Apa yang terjadi?
Setelah sebuah perusahaan membaca lamaran dan CV Anda, biasanya ada tes berikutnya yang harus dijalani. Banyak kandidat sudah lulus dalam kedua tes tersebut namun gagal di tahap wawancara.
Pada tahap wawancara, seorang perekrut ingin memastikan seperti apa orang yang telah dia baca CV-nya. Apakah seperti yang diduga sebelumnya, lebih buruk atau bahkan lebih baik? Karena itu jangan lupa baca kembali CV Anda sebelum wawancara dan kuasai apa-apa yang Anda tuliskan di sana. Adalah hal yang aneh ketika seorang interviewer menanyakan sesuatu dalam CV Anda tapi Anda tidak tahu atau tidak dapat menjelaskannya.
Persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan. Jangan lupa pelajari perusahaan yang Anda akan masuki. Kenali jenis produknya, budaya kerjanya, dan orang-orang seperti apa yang mereka cari. Dengan demikian, dalam proses wawancara Anda sudah bisa membayangkan apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh pewawancara. Coba pelajari kembali apa-apa yang relevan dari diri Anda bagi perusahaan yang akan dituju.
Biasanya dalam wawancara kerja Anda akan diberi kesempatan memperkenalkan diri. Pergunakan sebaik-baiknya kesempatan ini untuk menjelaskan diri Anda dan potensi serta keunikan yang Anda miliki. Jika perlu, latih secara khusus sebelum menghadapi wawancara sehingga Anda tampil meyakinkan. Ingat kesan pertama sangat penting dan akan membawa impresi yang baik pada proses wawancara berikutnya.
Anda juga biasanya akan diberikan kesempatan bertanya. Manfaatkan kesempatan ini untuk menanyakan sesuatu yang berkualitas. Siapkan beberapa pertanyaan Anda sebelumnya sehingga ketika kesempatan tersebut tiba Anda dengan mudah menanyakannya.
Salah satu pertanyaan saya kepada hampir semua kandidat adalah: “Apa kelebihan diri Anda yang berbeda dari kandidat lainnya sehingga layak untuk diterima di perusahaan ini?”
Kebanyakan kandidat kesulitan menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini menunjukkan banyak orang yang tidak mengenal dirinya, apa kelebihan dan kelemahannya, sehingga juga gagal menjelaskan kepada interviewer.
Sebelum wawancara, istirahatlah yang cukup sehingga tampil segar keesokan harinya. Berpakaian yang rapi dan bersikap rileks. Jawab pertanyaan dengan singkat tapi padat. Tunjukkan cara Anda memandang sebuah persoalan dan bagaimana Anda melihat sisi lain dari sesuatu. Bersikap jujur dan terbuka. Jika memang Anda tidak mengetahui jawaban atas suatu pertanyaan, jangan bersikap keras kepala dengan memaksakan jawaban yang ngawur sehingga perekrut melihat “kebodohan” Anda. Jika Anda masih bisa menjawabnya, coba jawab dengan sopan dan jelaskan bagian mana yang Anda kuasai. Ketika diminta contoh, jelaskan apa yang pernah Anda lakukan di masa lalu dan bagaimana Anda mengatasi suatu persoalan, menghadapi sebuah kesulitan atau berjuang untuk mencapai suatu target.
Penutup
Demikian beberapa pertanyaan yang saya ulas sebagai oleh-oleh dari Bursa Karir ITS beberapa waktu yang lalu. Sebagai penutup saya akan memberi oleh-oleh dua buah slide yang saya pakai dalam sesi presentasi dan tanya jawab waktu itu.
Kenali diri Anda, temukan potensi yang Anda miliki, ketahui apa yang menjadi kelebihan Anda dan bagaimana memanfaatkannya, ketahui kelemahan Anda dan bagaimana memperbaikinya. Jadilah diri sendiri, temukan perpaduan antara Keinginan – Kemampuan – Kesempatan. Semoga berhasil.
Anda punya pertanyaan atau komentar lainnya? Silakan sampaikan pertanyaan ataupun komentar Anda!
iya mas, pelamar pemula ato yg fresh graduate biasanya belom tau apa yg sebenernya mereka inginkan, jadi merambat ke hal2 spt ketidaktauan kapasitas mereka (ditanya kelebihan n kelemahan mrk kadang byk yg gak tau…halahhhh….). yang penting dapet kerja (di perusahaan bonafid) n nggak nganggur. sebenernya wajar kok mas kalo pikiran mereka belom terpola. krn mgkn pada saat kuliah, patokannya sebatas IP/ IPK. rajin masuk, ngerjain tugas, praktikum, ujian, skripsi (jg byk yg plagiat), selesai deh. banyak perusahaan yg dapet ‘pe er’ dari perguruan tinggi (indonesia) utk mentraining kembali para lulusannya (saya sempet mikir apa ada skandal/ affair antara PT dgn lembaga2 training ya? hehehe….). perusahaan pun sepertinya kesulitan melakukan seleksi dari sekian ribuan lulusan. dan denger2 (dari suami) metode seleksi dgn psikotest (yg buku latihannya bisa ditemukan di pasar loak) udah nggak dipake utk perusahaan besar/ multinasional. krn sebenernya metode itu utk menyeleksi bukan siapa yg paling pinter tp siapa yg paling ‘waras’ (kalo salah mohon dikoreksi, mas hehehe…). jd pada saat wawancara byk perusahaan yg ilfil sama kandidat. dan memang bener perusahaan kesulitan nyari kandidat yang ‘cocok’ (skill, manner dan tentunya gaji hehehe…).
Setuju Mbak Dhanik,
Memang seorang kandidat harus mengetahui apa yang dia inginkan dan menyesuaikan dengan kemampuan dan kualitas diri yang dimiliki.
Saya pribadi suka merasa heran kalau ada orang yang ditanya: “Kamu mau pekerjaan apa?” lantas jawabannya adalah: “Terserah Bapak, apa aja yang bisa.”
Nah lho, biasanya saya langsung diam dan tidak jadi nanya lagi.
great writing mas noer.wish i read this blog before i graduate.dulu pontang-panting ga karuan bikin CV, trus harap2 cemas bakalan dipanggil ato ga, abis gitu pas dipanggil buat interview selalu bingung mo nyiapin apaan.untuk next blog, aku request gimana caranya jadi interviewer yang baik ya mas.
Menarik usulnya Dhicky. Saya juga terpikir menulis topik itu. Karena kadang-kadang jadi interviewee atau interviewer sama-sama bingung 🙂
good share pak…moga2 bermanfaat
good share pak…moga2 bermanfaat
Nice posting.
Wow terima kasih Mas Noer sangat bermanfaat tulisannya:). Share juga dong bagaimana caranya bisa tampil percaya diri untuk melakukan presentasi ditengah-tengah orang banyak;).
Salam kenal buat Pak Josef Bataona:), selamat atas terpilihnya sebagai 10 HR Paling inspiratif versi majalah HC edisi Maret 2009.
@ AllisUntuk tampil percaya diri sebenarnya sederhana, senantiasa manfaatkan setiap kesempatan ketika kita berbicara atau tampil di depan umum. Jam terbang akan membantu.Selain itu tentunya persiapan yang matang, pengusaan materi dan bagaimana kita mengenal audiens sehingga bisa "menyatu" dengan mereka.Silakan dibrowse di blog saya di kategori presentasi.
4 the company like Unilever, managerial communication is the key. If I sit in the position as interviewer I would rather choose candidate with very positive attitude, and always have high energy to complete the job, able to learn fro the mistake..
Bapak Noer, kalau lamaran pekerjaan itu dengan cara web online, Bagaimana caranya supaya kita bisa lolos seleksi pada tahap tersebut? mengingat item-item yang disediakan di web online tersebut sudah ditentukan.
Gagus, kalau lamaran dikirim via file maka seperti yang saya jelaskan, buatlah CV dan surat lamaran yang baik.
Jika ada bentuk tes online via web, maka harus dijawab dengan kemampuan terbaik kita. Biasanya hasil akhirnya akan langsung ketahuan segera setelah selesai menjawab seluruh pertanyaan.
Jadi, kapan balik lagi nih pak Endy?
Noer, I would say the best ever course I've ever attended in Unilever is the Interviewing Skill. The other one is the 7th Habit course. Benar2 mengena.
@ Rachmat..balik kemana..aku masih disini-sini aja koq..@ Noer, interviewing skill di ULI pake providernya sapa atau internal?
@ RachmatAgreem interviewing Skills is one of the best course in Unilever@ EndyProvider external rekanan dari Accenture, saya lupa nama lembaganya, tapi waktu sesi saya dapat trainer keturunan India, warga negara Malaysia, dan menetap di Selandia Baru.Dia salah seorang trainer yang handal.
Assalammualaikum mas Noer, saya seorang job seeker pengalaman 4 tahun sbg PPIC tapi kok masih gak pede ya mas mau nglamar2 lagi, gmana cara menumbuhkan rasa pede dan upgrade knowledge kita tanpa biaya gede ? maklum pengangguran gini mana punya duit,hehehe….
@ Rachmia,
Wa’alaikum salam Wr. Wb. Wah kalau sudah punya pengalaman tentu harusnya lebih pede dong Mbak 🙂 Coba dicari tau dulu apa yang buat kita kurang pede, apakah ada gap tertentu yang perlu diatasi dulu sebelum mencoba melamar kerja lagi.
Semoga sukses ya.
Menurut mas,, lbh condong ke mana antara bkerja dan wirausaha ke depannya? Saat ini sy wirausaha dgn hsil pas2an,tp di sisi laen pngen bkerja,mniti karir,dan tentunya apa yg dperoleh pas kuliah bs di aplikasikan. Tkdang sy ragu bwt milih 2 hal tsb,,apkah wirausaha ato bkerja kelak yg mjadi ladang rejeki sy. Trimaksih
Mas Erfan,
Bekerja atau wirausaha menurut saya sama baiknya. Ada orang yang sangat hebat ketika bekerja sebagai profesional di sebuah perusahaan namun ada juga yang lebih berbakat sebagai wirausaha. Kita harus mengenali diri kita cenderung ke tipe yang mana.
Seorang profesional mungkin kesulitan jika harus wirausaha sendiri sementara seorang entrepreneur sejati tidak cocok di dunia kerja yang formal.
malam pa noer,
saya seorang lulusan DIII teknik mesin, seperti yang telah bapak ungkapkan dalam wacana bapak bahwa masa pencarian kerja setelah kita diwisuda adalah 1 thn, dan saya telah merasakannya dan hingga sampai saat ini saya belum mendapat bidang pekerjaan yang selama ini saya cari, terus terang memang saya fokus terhadap dua bidang yaitu:
1. engineering/drafter dan;
2. leader produksi (bidang painting)
dimana posisi engineering/drafter yang saya incar adalah bidang keahlian yang telah saya kembangkan setelah saya wisuda hingga saya benar2 dapat menguasai trik sofwer tersebut(AutoCAD)
dan yang kedua merupakan skill yang saya dapat selama saya berada dalam sebuah perusahaan dicikarang-bekasi. namun hingga saat ini saya belum dapat meraih dari salah satu dari target saya diatas, pada hal saya sudah berungkali test namun selalu saja gagal, tanpa saya sadari apa kekurangan yang saya miliki. yang menjadi pertanyaan saya bagaimana cara kita untuk lebih menyadari apa kekurangan yang kita meliki sehingga kita menjadi seorang yang gagal dalam test/intervew.
sebelunya terimakasih atas layanan ini dan selamat malam
Zekman,
Saya meyakini pentingnya 3 hal dalam hidup kita yakni:
– Keinginan
– Kemampuan
– Kesempatan
Kamu sudah memiliki keinginan yang jelas untuk pekerjaan yang dituju. Ini sebuah langkah awal yang baik karena banyak orang tidak tau apa yang dia mau.
Kamu juga sudah mengasah kemampuan sehingga mendukung keinginan tadi. Ini juga sebuah langkah maju karena banyak orang punya keinginan tapi tidak diusahakan dengan kemampuannya.
Terakhir Kesempatan. Ini bagian dari kesiapan diri kita termasuk rahasia hidup kita. Yang pasti adalah, persiapkan diri sehingga kapanpun kesempatan datang kita akan menyambutnya dengan sukacita.
Jika kamu sudah pernah mendapat beberapa kesempatan namun masih gagal, maka cari tau apa kelemahan diri yang ada sehingga tidak terpilih. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan orang yang memiliki skill praktis di bidang kerja tertentu yang ditawarkan, ditambah mental kerja yang baik dan positif. Coba cari tau di mana kelemahan terbesarmu dibandingkan kandidat lain yang diterima. Perbaiki dan asah area tersebut. Selamat berjuang.
tank’s sir,
saya tidak dapat berkata apa2 terhadap bapak, dan saya hanya bisa mengucapkan terimakasi atas wejangan yang bapak sampaikan terhadap saya. dan saya akan membangun kembali semagat yang telah mulai padam ini.
sukses juga buat bapak noer……….
Salam sukses pak noer.Sy kok gampang jenuh dlm bkrja ya?saya 2tahun jd marketing asuransi.Coach beladiri 3thn hingga sekarang.Trainer di perbankan 3bln.Skrg sy selain jd coach,jg guru olahraga di SD.Nah,sy gak PD dan krg bisa brhadapan dgn anak didik saya,apalagi ngajar di kelas.Sy mau keluar,tp belum ada pengganti kerjaannya.Apa yg sbnrnya trjadi pd diri saya?Dan apa yg harus sy lakukan?
Salam Pak Herdiansyah,
Coba lakukan perenungan ke dalam diri sebenarnya apa yang kita inginkan dan mudah untuk kita kerjakan. Proses ini tentu tidak mudah dan akan memakan waktu yang panjang. Pelan tapi pasti, kita akan merasakan ke arah mana seharusnya bergerak dan bidang yang sebaiknya dituju.
Untuk menghindari kejenuhan coba cari tau apa yang menjadi hobby dan minat kita. Disamping itu kejenuhan memang harus dilawan dan tidak serta merta dituruti. Karena jika tidak, kita akan cepat kali merasa jenuh melakukan sesuatu yang mungkin cocok buat kita cuma perlu waktu lebih lama mendalaminya.
Selamat mencoba dan berjuang.
Salam,
M. Noer
We would like to thank you again for the gorgeous ideas you ooffered Janet when preparing her post-graduate research and, most importantly, regarding providing all the ideas in one blog post.
Provided we had been aware of your web-site a year ago, i’d hwve
been rescued from the unwanted measures we were participatng in. Thwnk you very much.