Apa yang membedakan presentasi yang sukses dan yang tidak?
Apa yang bisa membuat sebuah presentasi berkesan dan apa yang membuatnya membosankan?
Memberikan presentasi yang sukses adalah harapan dari setiap presenter. Sukses dalam mencapai tujuan presentasi tersebut: apakah untuk memberikan informasi, meyakinkan seseorang, atau memberikan inspirasi bagi audiens.
Lantas apa yang membedakan antara presentasi yang sukses dengan presentasi yang biasa-biasa saja?
Secara sederhana, berikut adalah rahasia sukses dari tiap presentasi. Anda akan menemukannya dalam setiap presentasi atau pidato orang-orang besar yang bisa meyakinkan siapa saja yang mendengarnya.
1. Keyakinan
Keyakinan atas materi yang disampaikan memegang peranan penting. Bagaimana mungkin Anda dapat meyakinkan audiens jika diri sendiri tidak yakin atas materi presentasi yang dibawakan? Hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang presenter adalah meyakini apa yang disampaikan sesuatu yang benar, penting dan bermanfaat bagi audiens. Yakinkan dahulu diri Anda sebelum meyakinkan orang lain.
Caranya adalah menggali dengan mendalam apa yang hendak Anda sampaikan, mengapa hal tersebut penting dan bermanfaat, serta apa yang akan dirasakan audiens ketika mendengarnya nanti. Jika Anda benar-benar tidak yakin, mungkin presentasi itu seharusnya ditinggalkan saja karena mungkin memang bukan buat Anda sampaikan.
2. Percaya Diri
Banyak orang mengalami masalah dengan percaya diri. Ya, kita tidak pede ketika harus tampil di hadapan orang banyak. Berdiri di depan mereka dan menyampaikan sesuatu untuk meyakinkan mereka. Seringkali yang menjadi penghambat untuk percaya diri adalah rasa minder atau kecemasan yang berlebihan. Seorang pecundang hanya membayangkan sesuatu yang sulit akan terjadi padahal itu hanya terjadi di pikiran, bukan kenyataan. Ketika hal-hal negatif terus menerus menghantui dan membayangi, akhirnya akan menjadi kenyataan karena di bawah sadar Anda telah menciptakan kegagalan.
Bayangkanlah sesuatu yang positif seperti audiens akan terkesan dan berterima kasih atas presentasi Anda yang bermanfaat dan meyakinkan. Ingat, pembicara terbaik sekalipun tetap merasakan sedikit kecemasan ketika akan memulai presentasinya. Jadi manfaatkan rasa cemas tersebut dan jadikan sebagai sesuatu yang membuat Anda percaya diri. Ingat, percaya diri tidak sama dengan sombong dan audiens akan bisa membedakan antara orang yang percaya diri dengan orang yang sombong. Ketika Anda percaya diri, maka Anda bisa tersenyum dengan lepas, berdiri dengan berwibawa, serta menghargai diri sendiri dan audiens yang mendengarkan.
3. Energi dan Passion
Perhatikan orang-orang yang berpresentasi dengan mengeluarkan energi dan passion di dalamnya. Pasti setiap pendengar akan bisa merasakan dan cepat atau lambat akan segera terkena wabah energi dan passion tersebut. Karenanya dalam setiap presentasi, tunjukkan energi positif Anda dalam berbicara, sikap tubuh, maupun gesture. Seorang presenter yang berbicara terlalu pelan akan membuat audiens mengantuk. Atau sikap tubuh yang malas juga akan membuat audiens kehilangan perhatian.
Menunjukkan energi bukan berarti berbicara dengan keras sehingga berteriak. Bukan pula menunjukkan sikap tubuh berlebihan seperti orang yang sedang berolahraga. Energi adalah di mana Anda rileks namun bertenaga, yakin tapi tidak keras kepala, bersemanagat tapi tidak asal labrak. Sedangkan passion adalah di mana Anda menunjukkan hasrat dan minat yang kuat terhadap apa yang disampaikan. Sesuatu yang Anda anggap penting dan audiens pun akan turut merasakan semangat yang sama. Ingat energi dan passion ini bersifat menular.
Jika Anda memiliki energi dan passion, audiens pun akan merasakannya. Hal yang sama berlaku jika Anda terlihat loyo dan tidak bersemangat, audiens pun kehilangan gairah dan cenderung tidak perhatian atas apa yang Anda sampaikan.
4. Menjadi Diri Sendiri
Mungkin Anda pernah mendengar pidato-pidato hebat atau presentasi yang meyakinkan dari berbagai orang terkenal. Apa yang mirip dari mereka satu sama lain? Ya, mereka menjadi dirinya sendiri. Mereka memanfaatkan kekuatan yang ada pada dirinya sehingga apa yang disampaikan menjadi original, khas dan tidak dibuat-buat. Boleh saja Anda mencontoh gaya berpresentasi seseorang tapi tetap tidak boleh menghilangkan sisi pribadi Anda.
Jika Anda orang yang kocak, manfaatkan selera humor yang Anda miliki. Jika Anda orang yang serius, manfaatkan gaya dan analisa Anda yang tajam. Jika Anda orang yang pendiam, manfaatkan gaya perenungan Anda yang mendalam ketika menyampaikan presentasi. Jadilah diri sendiri dan manfaatkan gaya pribadi Anda yang unik dalam presentasi.
Keempat hal di atas adalah rahasia untuk menjadi presenter atau pembicara yang sukses. Semuanya bersifat sangat umum dan dapat digunakan dalam kesempatan apa saja baik presentasi bisnis, pendidikan dan pengajaran, public speaking atau berbicara di forum terbatas.
Selamat mencoba!
Anda punya rahasia lainnya? Silakan sampaikan pendapat dan komentar Anda!
Untuk belajar tips-tips menarik seputar presentasi, kunjungi https://www.presentasi.net. Anda juga dapat mendownload ebook “Presentasi Memukau” secara gratis.
mas saya minta tolong diajarkan cara membuat proposal pengajuan jasa parkir valet, kebetulan saya punya pengalaman di valet parkir , saya ingin mengajukan proposal ke mall / gedung/ hotel dalam 2 versi bahasa..terimakasih mas..Wassalamualaikum
Kalau contoh proposal seperti itu saya tidak punya Mas Taufik. Mungkin kalau ada draft proposalnya saya bisa kasi komentar.
thenkyu bro….
mas yang teknik gestur tubuh,sama menjawab pertanyaan sulit sewaktu melakukan presentasi blm ada ya?…terimakasih
Untuk teknik gesture belum sempat saya tulis mas. Silakan ditunggu ya. mudah-mudahan bisa segera terbit 🙂
mas noer mohon ijin saya copy paste postingx ya ?? tq
Silakan Mbak. Mohon di-link ke halaman aslinya ya.
apa yang harus dilakukan oleh seorang presenter apabila pada waktu prsentasi materi yang dijelaskannya nge – blank.
good,., menambah pngetahuan tntang cra presentasi,.,
.
trma kasihh yaa,.,
Terima kasih mas noer, sangat inspiratif, mendasar tapi justru sangat penting.
Sepertinya gestur tubuh dan mimik perlu dijelaskan lebih, mungkin bagian pokonya dulu. Misalnya, sikap tubuh apa yang menunjukkan kita sedang yakin atas apa yang kita bawakan, bagaimana mentrasfer energi/pasion. Dengan berdiri dan mendekat ke audiens atau seperti apa… mungkin mas bisa berbagi. Terima kasih untuk yang disampaikan diatas.