Salah satu manfaat dari membaca cepat adalah mampu menumbuhkan minat baca seseorang. Mengapa demikian? Bayangkan jika Anda harus menghabiskan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan sebuah buku, maka besar kemungkinan Anda merasa membaca buku cukup menyita waktu. Tapi alangkah berbeda jika Anda mampu membaca sebuah buku dengan cepat, memahami isinya, sekaligus menikmati pembahasan yang disajikan seorang penulis, maka besar kemungkinan Anda akan mencari buku-buku lain untuk terus menambah wawasan Anda.
Karena itu melatih kemampuan manfaat cepat akan sangat berguna untuk menciptakan kecintaan terhadap kegiatan membaca dan belajar itu sendiri. Seseorang yang membaca dengan efektif akan dapat melihat hubungan dari berbagai jenis bacaan yang dikonsumsi, termasuk membandingkan pemikiran penulis yang satu dengan lainnya. Dengan demikian terjadi proses perenungan, sintesis dan analisis atas apa-apa yang telah dibaca.
Saya pribadi mulai belajar membaca cepat di tahun 1996. Saat itu saya duduk di kelas 2 SMU dan mulai mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk perguruan tinggi Negeri atau yang dikenal sebagai UMPTN pada masa saya. Keterampilan membaca cepat yang terus dilatih membantu saya untuk tidak hanya membaca buku-buku pelajaran yang wajib dikuasai seorang pelajar, melainkan pula belajar buku-buku yang lain untuk memperluas wawasan dan pengetahuan.
Ketika mengikuti UMPTN pertama kali di tahun 2007 ternyata saya tidak lulus. Terus terang sebagai seorang siswa yang telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi ujian pamungkas tersebut, ada rasa sedih dan kecewa. Namun saya tidak berkecil hati dan mencoba bangkit dari kegagalan tersebut. Salah satu yang membuat saya bisa bangkit adalah buku-buku yang saya baca yang mengajarkan untuk berpikiran positif dan melihat kehidupan secara luas dan bijaksana.
Saya tersadarkan bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik buat hamba-Nya dan kegagalan tersebut adalah suatu proses saya untuk mengenal-Nya lebih baik lagi. Sehari setelah pengumuman ketidaklulusan itu yang saya lakukan adalah pergi ke toko buku dan membeli buku karya Bill Gates berjudul “The Road Ahead” yang menceritakan visi pendiri Microsoft tersebut tentang masa depan dunia komputasi. Saya berpikir, “Lha wong Bill Gates saja dengan santai mengundurkan diri dari Harvard, masa saya harus pusing gara-gara tidak lulus UMPTN. Toh yang namanya belajar bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tak peduli saya kuliah atau tidak.”
Sejujurnya, saat ini saya menganggap kegagalan saya mengikuti UMPTN pertama sebagai keberhasilan. Mengapa demikian? Karena dengan kejadian itulah saya bangkit dan mulai menjadi pembelajar, tanpa harus masuk sekolah formal. Selama periode tidak berkuliah tersebut yang saya lakukan setiap hari adalah mengunjungi Perpustakaan Daerah Sumatera Utara sekaligus berkunjung ke perpustakaan yang dimiliki PPIA (Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika) di kota kelahiran saya Medan,. Di sanalah saya membaca berbagai buku yang kemudian membuka wawasan keilmuan yang baru. Kegiatan belajar mandiri tersebut sekaligus membantu saya untuk mengidentifikasi minat dan bakat di bidang keilmuan yang berbeda. Pada periode emas selama setahun itu, saya membaca berbagai buku teknik, komputer, agama, psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen dan hal-hal lain yang tidak akan saya lakukan jika situasinya berbeda. Saat itu saya menyelesaikan minimal 2 buah buku dalam seminggu. Jika hari efektif yang saya manfaatkan untuk membaca dalam setahun adalah 30 minggu saja, itu berarti saya menyelesaikan setidaknya 60 buku.
Pada masa itulah saya merasakan bagaimana antara bidang keilmuan yang satu memiliki kaitan dengan bidang keilmuan lainnya. Semua terasa saling melengkapi, memperkuat, dan bersinergi ketika dipakai dalam kehidupan. Dan itu semua bisa saya lakukan salah satunya karena tumbuhnya minat baca yang didorong oleh kemampuan membaca cepat dan efektif yang saya terapkan. Kegiatan membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan, mengasyikkan. Dan karena sebuah buku bisa diselesaikan lebih cepat, kegiatan membaca menjadi lebih ringan, lebih banyak waktu untuk aktivitas lainnya, termasuk lebih banyak waktu tersedia untuk melakukan eksplorasi terhadap bahan bacaan lain.
Jika Anda ingin menjadi seorang pembelajar, milikilah minat baca yang tinggi. Jika Anda merasa bermasalah dengan minat baca, coba amati apakah faktor lambat dalam membaca menjadi salah satu penyebabnya. Insya Allah, dengan membaca secara cepat, cerdas dan efektif, minat baca Anda akan jauh berkembang.
Jadi, jika Anda ingin memperbaiki keterampilan membaca menjadi lebih baik, lebih cepat, dan lebih paham, jangan lupa daftarkan diri Anda untuk mendapatkan ebook gratis membaca cepat berjudul “Speed Reading for Beginners.” Insya Allah, jika tidak ada aral melintang, buku ini akan terbit 30 Juli 2009 buat seluruh subscriber blog ini.
Segera daftarkan email Anda lewat form di bawah atau lewat form di pojok kanan atas blog ini.
Salam Pembelajar.
SELAMAT HARI GEMAR BACA NASIONAL BESOK 14 SEPTEMBER 2009